1. Gunung Lawu, salah satu gunung paling mistis di Indonesia
Banyak sekali kisah misteri dan hal-hal mistis yang ada di Gunung Lawu, misalnya saja sering sekali terjadi penampakan aneh yang kerap dialami oleh para pendaki Gunung Lawu. Tidak hanya para pendaki, hal serupa pun dirasakan juga oleh para penduduk di kawasan kaki gunung lawu ini.
2. Gunung Lawu merupakan tempat peristirahatan terakhir Raja Majapahit
Majapahit adalah sebuah kerajaan Jawa-Hindu terbesar di Pulau Jawa yang dipimpin oleh Prabu Brawijaya. Saat itu Kerajaan Majapahit runtuh karena semakin besarnya perkembangan islam di Pulau Jawa, khususnya Kerajaan Demak yang dipimpin oleh Raden Fatah. Singkat cerita, pertempuran antar dua kerjaaan ini yang dimenangkan oleh Kerajaan Demak, yang membuat Prabu Brawijaya akhirnya mengasingkan diri ke Gunung Lawu yang sampai saat ini tidak diketahui keberadaannya.
3. Kyai Jalak Lawu
Di yakini bahwa Kyai Jalak adalah penunggu gunung lawu yang menjelma menjadi seekor Burung Jalak. Para pendaki meyakini bahwa, ketika bertemu dengan burung jalak maka akan diberikan petunjuk arah untuk membantu para pendaki yang datang dengan hati bersih.
4. Gunung Lawu sebagai tempat petilasan
Konon gunung lawu terkenal sebagai pusat kegiatan spiritual di Tanah Jawa. Selain terkenal sebagai tempat wisata pendakian gunung, Gunung Lawu ini juga menjadi tempat wisata pringgodani atau sering disebut petilasan Eyang Konconegoro.
5. Warung Mbok Yem, satu-satunya warung di puncak gunung
Pernah gak kepikiran ada warung di puncak gunung? Warung Mbok Yem satu-satunya warung yang berada di puncak gunung lawu. Di warung sederhana ini para pendaki bisa menikmati menu andalan Mbok Yem yaitu, nasi soto dan sego pecel. Meskipun berada di dalam kawasan wisata dan berada di puncak gunung yang tinggi, harga makanan serta minuman masih bersahabat di kantong para pendaki. Selain bisa menikmati makan dan minum diatas gunung, para pendaki juga dapat beristirahat di dalam warung yang cukup besar.
6. Gunung Lawu memiliki tiga puncak
Gunung yang memiliki ketinggian 3.265 meter diatas permukaan laut (mdpl) memiliki tiga puncak, Puncak Hargo Dalem, Hargo Dumiling dan Hargo Dumila, dan yang terakhir adalah puncak tertinggi.
Masing-masing puncak diyakini memiliki misteri masing-masing dan menjadi tempat yang dimitoskan. Hargo Dalem diyakini sebagai tempat pamoksan Prabu Brawihaya Pamungkas, Hargo Dumilang juga diyakini sebagai tempat pamoksan Ki Sabdopalon dan puncak terakhir Hargo Dumilah merupkan tempat yang sering digunakan sebagai meditasi batin.
7. Mitos pasar setan
Pasar setan tidak hanya terdapat di Gunung Merapi, pasar mistis ini juga bisa anda temui di gunung lawu. Pasar setan atau biasa disebut pasar dieng ini menjadi salah satu bukti nyata mistisnya gunung lawu. Mitosnya, pasar setan ini tidak terlihat mata namun sering terdengar suara keramain seperti ramainya pasar. Jika saat melewati pasar setan ini dan para pendaki mendengar suara “arep tuku apa mas/mba?” (mau beli apa mas/mbak?), sebaiknya kalian segera membuang uang berapa pun di sekitar tempat kita mendengar suaranya. Kemudian petik daun di sekitar tempat itu seperti kita sedang berbelanja.
8. Goa Curam, sumur Jalatunda
Sumur yang merupakan gua vertical sedalam lima meter yang biasa di pakai untuk bertapa ini diyakini warga sebagai tempat yang disakralkan. Konon gua ini dipercaya sebagai tempat Prabu Brawijaya menerima wangsit dalam perjalanan menuju puncak Gunung Lawu.
9. Pemandangan indah Gunung Lawu baru akan ditemui setelah pos 4
Setelah melalui jalur bebatuan dengan medan yang terus menanjak, sesampainya di pos 4 para pendaki akan disuguhkan pemandangan bukit-bukit cantik serta dereta beberapa gunung yang berada di Jawa Timur. Dari pos 4, para pendaki biasanya melanjutkan perjalanan ke pos 5 untuk mendirikan tenda sebelum melakukan summit .
Pemandangan akan terlihat lebih indah ketika sudah sampai di pos 5, jajaran sabana yang begitu hijau dan rapih akan memanjakan para pendaki. Di pos 5 inilah para pendaki baru bisa melihat puncak gunung lawu yang berdiri kokoh dengan keindahannya.
10. Pantangan mendaki dengan jumlah ganjil dan menggunakan pakaian bernuansa hiijau
Jika para pendaki sudah berencana mendaki puncak Gunung Lawu, sebaiknya jangan datang dengan jumlah ganjil, konon jumlah ganjil ini akan membawa sial pada pendaki. Selain jumlah ganjil, usahakan para pendaki untuk tidak memakai pakaian dengan nuansa berwarna hijau, karena hijau merupakan busana ratu Pantai Selatan yakni Nyi Roro Kidul.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar